Rabu, 19 Januari 2011

Para pejabat

Para pejabat di kawasan selatan Korea Selatan mendesak warganya untuk tidak pulang ke kampung halamannya pada hari libur tahun baru sistem penanggalan bulan (seollal) atas kekhawatiran penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku terburuk di negeri itu.

Jutaan orang biasanya melakukan perjalanan ke kota-kota kelahirannya untuk merayakan hari libur tradisional itu dengan keluarga besarnya. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada 2-4 Februari.

Namun, kawasan bagian selatan yang terkena dampak wabah terluas mengatakan bahwa hari libur boleh jadi merupakan titik kritis dalam upaya mencegah terjadinya epidemi nasional.

Lee Hong-Ki, wali kota kawasan tenggara Geochang, memohon Presiden Lee Myung Bak untuk membujuk warga agar tidak melakukan perjalanan ke atau dari kawasan yang tidak terdampak wabah itu. Pemerintah-pemerintah kawasan lain, termasuk Provinsi Jeolla Selatan dan Gyeongsang Selatan juga menyarankan orang untuk tidak melakukan perjalanan dan cukup menelepon kerabatnya.

"Kami paham orang-orang merindukan keluarganya di hari-hari ini, namun ini seperti situasi perang. Kerja sama setiap orang adalah hal penting," kata juru bicara Provinsi Gyeongsang Selatan kepada AFP. "Reuni keluarga dapat menunggu hingga penyebaran ini selesai," imbuhnya.

Pihak berwenang telah memerintahkan pemusnahan sekitar dua juta ternak, sekitar 15 persen ternak nasional dan babi, untuk mencegah penyebaran yang dimulai pada November tahun lalu. Penyakit kuku dan mulut menyerang hewan ternak misal sapi, babi, kambing, dan domba. Demikian catatan online Blogger Indonesia tentang Para pejabat.

Selasa, 04 Januari 2011

Mekanisme pembelian tabung gas 3 kg

Mekanisme pembelian tabung gas 3 kg dengan Kartu Kendali mulai diuji coba. Nanti, tak sembarangan orang yang bisa membeli tabung melon ini. Hanya pemegang kartu ini yang boleh membeli.

Project Manager Program Edukasi dan Sosialisasi Konversi Mitan-LPG 3 Kg dari PT Kencana Mandiri Ulinusantara Irsan Thaslimie mengatakan, uji coba distribusi tertutup ini akan dilakukan di tujuh daerah, yaitu Kota Pekanbaru, Kota Purbalingga, Kota Sumedang, Kota Surakarta, Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

"Sudah mulai bertahap. Penataan pada 2010 dan akan berjalan pada 2011," ungkapnya di Hotel Bidakara, Selasa (4/1/2011).

Kartu Kendali tersebut akan didistribusikan melalui pemerintah daerah setempat yang terkecil, yaitu kelurahan, kepada masyarakat yang tidak mampu yang telah didata sebelumnya. Irsan menegaskan, langkah ini memang dilakukan agar subsidi pemerintah melalui tabung gas ini bisa tepat sasaran kepada masyarakat tidak mampu.

"Orang kaya diharapkan tidak beli gas subsidi ini. Dengan demikian, subsidi bisa tepat sasaran," katanya.

Para pemegang kartu nantinya hanya boleh membeli dari agen-agen yang terletak dekat dari kediamannya. Untuk sementara, distribusi ditilik dari kemudahan geografis. Hanya saja, lanjut Irsan, masih perlu ekstra kerja keras untuk melengkapi daerah-daerah tersebut dengan alat gesek kartu dan menyosialisasikan cara kerjanya.

Saat ini, Irsan mengatakan, proses sudah lebih dahulu dimulai di Kota Malang. Namun, prosesnya masih akan dikaji. Soal besarnya anggaran untuk uji coba mekanisme ini, Irsan enggan berkomentar. Demikian catatan online Gohan tentang Mekanisme pembelian tabung gas 3 kg.