Minggu, 20 Februari 2011

Anggaran infrastruktur

Pemerintah pusat telah mengalokasikan Anggaran infrastruktur, khususnya untuk jalan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebesar Rp1,245 triliun pada tahun anggaran (TA) 2011. Namun, anggaran itu dinilai belum cukup dibandingkan kerusakan jalan saat ini yang mencapai 2.200 kilometer (km). Ketua Komisi D DPRD Sumut Maratua Siregar mengatakan, mereka akan terus memperjuangkan peningkatan anggaran infrastruktur ke pemerintah pusat. Salah satunya dengan melakukan konsultasi ke Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta agar anggaran pembangunan infrastruktur dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2012.

”Kami memperjuangkan agar anggaran tahun 2012 tidak hanya untuk jalan negara,tapi juga jalan provinsi,jalan kabupaten,dan juga beberapa jalan di Sumut yang membutuhkan pembangunan saat ini,”papar Maratua saat dihubungi dari Medan,kemarin. Maratua menuturkan, beberapa jalan yang sangat membutuhkan perbaikan di Sumut, yakni Jalan Nasional Aek Latong,Jalan Lintas Timur, Jalan Kabanjahe Karo, Jalan Medan-Berastagi,Jalan Tarutung- Sibolga-Padangsidimpuan, jalan tol Tanjungmorawa-Bandara Kuala Namu-Tebingtinggi, serta Jalan Lintas Barat.Pemerintah pusat diharapkan bisa mengalokasikan anggaran untuk perbaikan jalan-jalan itu dalam anggaran jalan nasional.

Dalam kunjungan ke lembaga tersebut, DPRD Sumut mengajukan anggaran sebesar Rp3 triliun di APBN 2012 untuk jalan di Sumut. Dengan demikian, diharapkan jalan di Sumut,baik jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kabupaten akan lebih baik.Pembangunan infrastruktur di Sumut pun akan bisa dirasakan masyarakat. ”Jika kualitas infrastruktur bisa ditingkatkan, maka tingkat perekonomian masyarakat Sumut juga akan semakin meningkat,” ujarnya. Dalam kunjungan itu, DPRD Sumut juga memperoleh informasi bahwa dalam APBN tahun 2012 telaah dianggarkan dana sebesar Rp600 miliar untuk penyelesaian pembangunan Bandara Kuala Namu.

Kemungkinan, di APBN Perubahan 2012 akan ditambah anggaran sesuai dengan kemajuan pekerjaan, sehingga pembangunan bandara bertaraf internasional tersebut segera terealisasi. Anggota Komisi D DPRD Sumut Analisman Zalukhu mengatakan, di Bappenas, rombongan Komisi D diterima Deputi Pengembangan Wilayah dan Otonomi Daerah Max Pohan. Substansi pertemuan itu agar pemerintah pusat tidak hanya berjanji-janji untuk peningkatan kualitas Jalan di Sumut, terutama penyelesaian Bandara Kuala Namu, pengendalian banjir Sungai Deli, dan proyek bendungan Lau Simeme.

”Bappenas memberikan respons positif, termasuk usulan mengenai penanganan kanal Sungai Deli. Rencananya akan dilakukan pengerukan sedimen untuk mengantisipasi banjir,”tandas Analisman. Demikian catatan online Blogger Indonesia tentang Anggaran infrastruktur.

Faisal Siregar

Faisal Siregar, 54,warga Jalan Persatuan No 4, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, harus berurusan dengan pihak kepolisian. Pria yang diketahui sebagai ajudan Kepala Dinas Bina Marga Pemerintah Kota (Pemko) Medan Gunawan Lubis ini, dilaporkan oleh isterinya sendiri ke Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Medan Barat, kemarin. Faisal dilaporkan istrinya,Maulida Fadilla,26, atas dugaan melakukan penganiayaan di rumahnya. Maulida mengatakan,penganiayaan itu sudah sering dilakukan Faisal. Peristiwa itu berawal saat Faisal menelpon isteri keenam dari tujuh isterinya itu untuk bertemu di suatu tempat.Namun, Maulida tidak menjawab.

Faisal lalu mencoba untuk kedua kalinya, sampai akhirnya Maulida mengangkatnya. Dalam pembicaraan itu,Faisal marah-marah kepada Maulida karena tidak langsung menjawab telponnya. Faisal kemudian me-nyuruhnya datang ke suatu tempat untuk membicarakan masalah rumah tangganya. Saat itu, Maulida menyarankan untuk bertemu di rumahnya. Faisal pun datang dengan mengendarai mobil Toyota Kijang ke rumah korban di Jalan Pembangunan, Medan Barat. Sesampainya di rumah korban, sang suami langsung menarik paksa istrinya itu masuk ke mobil. Namun, Maulida menolaknya sehingga Faisal menampar wajah istrinya hingga mengalami luka memar.

Usai menampar istrinya, Faisal langsung meninggalkan korban begitu saja dengan mengendarai mobil. Merasa tak terima,Maulida kemudian melaporkan perbuatan kasar suaminya itu ke keluarganya. Setelah berunding, keluarganya sepakat akan melaporkan perbuatan Faisal ke Polsekta Medan Barat. Kapolsekta Medan Barat Kompol Arke F Ambat mengaku belum mengetahui ada tidaknya pengaduan dari korban penganiayaan. Namun, jika memang pengaduan itu ada, mereka akan memprosesnya sesuai hukum. Demikian catatan online Blogger Indonesia tentang Faisal Siregar.

Penarikan film Hollywood

Penarikan film Hollywood di bioskop Indonesia akibat mahalnya bea masuk yang diberlakukan pemerintah sejak Januari 2011 berdampak positif terhadap perkembangan sineas dalam negeri. Film-film Indonesia saat ini sudah mulai banyak diminati masyarakat, termasuk film besutan Mizan Production. Setelah meluncurkan film Laskar Pelangi,Garuda di Dadaku, juga 3 Hati,2 Dunia dan 1 Cinta, Mizan Productions kini meluncurkan film Rindu Purnama besutan sutradara Mathias Muchus.

Ketertarikan masyarakat untuk menonton film ini pun begitu tinggi. Terbukti, dalam acara nonton bareng dengan artis Rindu Purnama yang digelar Mizan Productions dan Telkomsel, Sabtu (19/2), kursi studio 2 di Bioskop 21 Palladium Plaza hampir penuh.Penontonnya tidak hanya orang tua dan remaja, tetapi juga termasuk anak-anak.

Turut hadir dalam nonton bareng tersebut, sutradara Mathias Muchus,Edwin dan pemain utama Ririn Ekawati yang berperan sebagai Sarah,juga Supervisor Community and Segmented Costumer Telkomsel,Safrul Azhar. ”Kami ingin menghadirkan film yang baik bagi masyarakat. Film ini merupakan hiburan plusplus. Artinya, masyarakat dapat hiburan dengan menonton, juga dapat inspirasi dari jalan ceritanya untuk dibawa pulang,”ujar Co Producer yang juga dari Mizan Productions Avesina Soebli,kemarin.

Dalam kesempatan itu,Mathias Muchus yang menjadi sutradara film keenam produksi Mizan ini menyebutkan, ide dari film Rindu Purnama ini dicetuskan oleh Produser Mizan Haidar Baqir. Proses pembuatan film berlangsung hampir satu tahun, sementara untuk syutingnya saja memakan waktu hingga 37 hari.”Syuting film dilakukan di lokasi-lokasi kumuh di daerah Jakarta. Proses syuting lancar, hampir tidak ada kendala.

Namun, untuk memproduksi film seperti ini,biayanya cukup mahal.Bahkan, harus mengurus izin syuting berlapis- lapis,”ujar Muchus. Film Rindu Purnama ini merupakan film pertama Mathias Muchus sebagai sutradara, setelah 30 tahun lebih berkarier sebagai aktor. Film ini bercerita tentang Purnama, 10,yang diperankan oleh Salma Paramitha, seorang anak jalanan perempuan yang tinggal di rumah singgah.

Dia terkena amnesia akibat tertabrak mobil seorang pengusaha bernama Surya,35, yang diperankan oleh Tengku Firmansyah. Setelah keluar dari rumah sakit, Purnama dibawa ke rumah Surya oleh sopirnya, namun Surya tidak suka. Karena tidak suka, Purnama memilih kabur.Surya menyesal saat mengetahui Purnama hilang. Akhirnya,Surya mencari Purnama dibimbing oleh gambar yang dibuat Purnama selama tinggal di rumahnya. Di tempat lain, Sarah,27, dan anak-anak rumah singgah pun mencari Purnama. Suatu hari, Surya bertemu Sarah.

Mereka pun akhirnya melakukan pencarian bersama. Selama itulah Surya dan Sarah menjadi dekat. KeakrabanSarahdanSurya membuat Moique,30,diperankan oleh Titi Sjuman,yang merupakan anak pemilik perusahaan tempat Surya bekerja cemburu. Ia kemudian berencana menghancurkan kebahagiaan anakanak rumah singgah dan Sarah.Surya galau saat mengetahui perusahaannya akan menggusur kawasan tempat rumahsinggahberada.ProblemaSurya dan kegigihan Sarah dan keluguan Purnama menjadi daya tarik dalam film ini.”Film ini pada intinya bukan untuk menjual kemiskinan, tetapi berpesan tentang moral yang diwakili oleh sosok Surya,”tutur Muchus.

Supervisor Community and Segmented Costumer Telkomsel Safrul Azhar menyebutkan,mereka akan terus berupaya untuk mendukung perkembangan dunia perfilman Indonesia.”Kita akan terus mendukung film nasional,”tandasnya. Demikian catatan online Blogger Indonesia tentang Penarikan film Hollywood.

Sabtu, 12 Februari 2011

Pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian

IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia ~> Pemerintah Amerika Serikat menaruh perhatian lebih kepada Sumsel. Bahkan negara adikuasa itu siap bekerjasama dengan Sumsel diberbagai bidang.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat, Stanley Harsha beserta rombongan di Griya Agung, Kamis (10/2) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Dalam pertemuan tersebut, Konjen AS Stanley Harsha menyampaikan pesan dari Duta Besar AS di Indonesia yang menyatakan AS siap bekerjasama diberbagai bidang dengan Provinsi Sumsel. Tidak hanya dibidang perdagangan, pertambangan, pariwisata dan industri, kerjasama bidang olahraga dan pendidikan pun ditawarkan pihak AS. “Kita sangat menyambut baik dengan adanya kunjungan Konjen AS ke Sumsel ini.

Ini artinya Sumsel merupakan salah satu daerah yang dilirik AS untuk berinvestasi dan ini merupakan sebuah kebanggaan bagi kita masyarakat Sumsel,”ujar Alex seusai menerima kunjungan Konjen AS. Jika tidak ada halangan, lanjut Alex, pada bulan April mendatang, Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel akan datang ke Sumsel guna melakukan penjajakan kerjasama dengan Sumsel. ”Nanti mereka juga akan mengadakan lomba entrepreneurship challengger untuk mahasiswa se-Sumsel. Lomba ini akan dibuka langsung Dubes AS untuk Indonesia,”terang Alex. Sementara itu Asisten Bidang III Kesra Pemprov Sumsel Aidit Aziz menambahkan, Pemprov Sumsel akan menindaklanjuti pertemuan dengan Konjen AS tersebut.

”Kontribusi AS selama ini di Sumsel cukup baik, khususnya di bidang pendidikan.Mereka setiap tahun mengirim tiga sampai empat tenaga pendidik mereka untuk mengajar di universitas di Sumsel. Kita harapkan kerjasama ini akan terus berjalan dengan baik, terlebih untuk mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Sumsel,” ungkap Aidit kemarin di Kantor Pemprov Sumsel.