Selasa, 12 Juni 2012

Sherny Kojongian Buronan korupsi

Sherny Kojongian Buronan korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia akhirnya sampai di Tanah Air. Mantan Direktur Kredit dan Treasury Bank Harapan Sentosa (BHS) itu akan menjalani hukuman 20 tahun penjara.

Namun, Sherny tidak akan ditahan di penjara khusus perempuan di LP Pondok Bambu. Dia akan ditahan di lembaga pemasyarakatan lain.

"Berdasarkan info yang diterima, seorang narapidana lebih dari 7 tahun harus dikirim ke luar selain Pondok Bambu. Kami akan kirim ke Lapas Pemuda Tangerang," kata Wakil Jaksa Agung Darmono, di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu 13 Juni 2012.

Sherny diketahui pergi ke Amerika Serikat pada 1998 atau sebelum kasus BLBI yang menjeratnya diusut. Selama buron, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Sherny secara in absentia selama 20 tahun penjara. Dia dinilai bersalah dalam kasus pemberian kredit yang melampaui batas maksimum pemberian kredit pada perusahaan yang terkait PT BHS.

Sherny tidak sendirian dalam kasus ini. Hakim juga menjerat atasan Sherny di BHS yakni Eko Edi Putranto dan Hendra Rahardja. Eko Edi Putranto divonis 20 tahun penjara. Sementara Hendra Rahardja divonis seumur hidup. Eko Edi saat ini masih buron, sementara Hendra Rahardja sudah meninggal dunia pada 2002.

Selain hukuman penjara, ketiganya pun juga harus mengembalikan kerugian negara sebesar Rp1,95 triliun secara tanggung renteng.

Namun, pada 2009, Sherny yang hendak megajukan naturalisasi sebagai warga negara Amerika Serikat ditangkap pihak berwenang. Penangkapan ini karena adanya pemberitahuan bahwa Sherny terlibat dalam kasus korupsi di Indonesia.

Kemudian pada 2010, Sherny diputuskan untuk dideportasi ke Indonesia. Atas putusan itu, Sherny mengajukan banding. Namun, upaya Sherny kandas. Dan akhirnya pada 2012, Sherny dikembalikan ke Indonesia.

Kuasa hukum Sherny dari kantor Kaligis sudah bertemu dengan Sherny di San Fransisco. Kaligis juga sudah mengirim surat kepada Mahkamah Agung, meminta mahkamah memeriksa putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, yang memvonis Sherny 20 tahun penjara.

Pengacara Sherny, OC Kaligis, membantah kliennya kabur keluar negeri. "Sebab dia memang sudah ke Amerika Serikat sebelum dicekal," kata Kaligis kepada media. Menurut OC, kliennya pergi ke Amerika Serikat sebelum kasus ini meledak 12 tahun lalu.

Kamis, 07 Juni 2012

Ada Apa Dengan Partai Golkar

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel meminta Partai Hanura tidak menggembosi Bupati Enrekang Latinro Latunrung untuk maju di Musdalub Hanura Sulsel. Pengurus dan kader partai berlambang beringin ini mengaku akan sangat kecewa jika Ketua DPD II Golkar Enrekang tersebut benar-benar melompat ke partai lain hanya karena iming-imingan partai yang dipimpin Wiranto tersebut. Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel Ajiep Padindang mengatakan, sangat tidak etis jika Bupati Enrekang dua periode tersebut loncat ke partai lain.

Sebab, Golkar merupakan partai yang sangat berjasa bagi Latinro hingga dia duduk manis sebagai bupati dua periode di Enrekang. “Jika betul Pak Latinr ingin maju sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sulsel, maka kami akan sangat sayangkan itu,” ungkap Ajiep kepada wartawan, kemarin. Dia juga menegaskan bahwa Latinro merupakan kader andalan Partai Golkar.

Selain itu, Ajiep juga masih yakin Latinro tidak akan salah mengambil keputusan dengan menyeberang ke partai politik lain. “Sampai saat ini,saya masih yakin Pak Latinro tidak akan lompat partai. Kalau pun benar, pasti akan ada surat pengunduran dirinya.Tapi, sampai sekarang belum ada dan kami juga belum pernah membahas soal itu di DPD I,” tuturnya. Ajiep juga meminta para tokoh politik Partai Hanura agar berhenti menggembosi Latinro.

Menurutnya, jika Latinro benar-benar berkeinginan pindah ke Hanura, maka dipastikan ada tokoh Hanura yang melakukan pendekatan dan mengajaknya. “Saya minta dengan sangat kepada para tokoh Partai Hanura agar berhenti mengajak Pak Latinro,” imbaunya.

Sementara itu, Plt Ketua DPD Hanura Sulsel Amrullah Pase yang dikonfirmasi terpisah, membantah jika ada tokoh atau kader dari partainya yang senagaj menggembosi Latinro untuk maju sebagai calon ketua di Musdalub Hanura Sulsel. “Saya yakin tidak pernah ada tokoh atau kader dari Hanura yang mengajak-ajak dia (Latinro) ke Hanura. Apalagi DPP Hanura sudah menegaskan bahwa tidak boleh ada figur di luar Hanura yang mencalonkan diri di Musdalub nanti,” ungkapnya via telepon tadi malam.

Dia menjelaskan, DPP Hanura sudah mengeluarkan peringatan dan ultimatum kepada Hanura Sulsel agar tidak menerima calon ketua dari luar Hanura dan tetap memprioritaskan kader sendiri sebagai ketua. Amrullah juga menegaskan, jika Latinro tetap berkeinginan maju sebagai calon ketua di musdalub,maka disarankan agar mengunrungkan niatnya itu. Sebab,peluang itu sudah ditutup rapat-rapat.

Sejak jadwal Musdalub Hanura Sulsel ditunda, DPP belum mengeluarkan keputusan baru kapan musdalub digelar kembali. Seperti diketahui, musdalub lalu ditunda lantaran adanya masalah di internal partai. Selain Hanura Sulsel, Musdalub DPC Hanura Makassar juga sempat bergejolak kisruh antara kader.

Namun, Musdalub Hanura Makassar akhirnya sukses memilih Jalaluddin Akbar sebagai Ketua DPC Hanura Makassar. Jalaluddin yang kini sedang menyusun kepengurusan di DPC,juga mengimbau kepada seluruh kader Hanura di Sulsel agar tidak memaksakan kepentinganmasing- masingdanmempertimbangkan nasib partai. Terkait adanya rencana nonkader atau figur luar yang ingin maju di Musdalub Hanura Sulsel, Jalaluddin menegaskan bahwa pasti akan ditolak.

“Masih banyak kader Hanura yang potensial dan bisa memimpin partai ini. Saya harap, oknum partai yang sering menyuarakan atau ingin mendukung figur eksternal agar tidak semakin memperkeruh Hanura,” imbaunya belum lama ini.